Minggu, 10 Desember 2023

Dodol Garut, Sejarah dan Asal Usul Buah Tangan Khas Garut


 

Ketika berbicara mengenai dodol tentu tidak akan pernah terlepas dari Kabupaten Garut. Garut merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal akan dodolnya yang khas.

Dodol merupakan makanan cemilan yang memiliki tekstur kenyal dan lengket. Dodol juga kerap memiliki rasa yang manis dan juga dipadukan dengan berbagai varian rasa.

Sebagai daerah yang dijuluki Kota Dodol, tentu Garut memiliki sejarah dan cerita yang panjang mengenai cemilan kenyal ini. Bahkan, dodol menjadi salah satu buah tangan khas dari Garut yang sangat sayang untuk melewatkan.

 

Sejarah Dodol Garut

 

Berdasarkan situs resmi Kemdikbud, industri dodol di kabupaten ini mulai berkembang sekitar tahun 1926 atau hampir satu abad yang lalu. Salah satu orang yang mengembangkan industri dodol saat itu adalah Karsinah.

Pada saat itu, dodol Garut masih menggunakan bahan baku yang sederhana, yaitu tepung beras ketan, susu, gula putih, dan santan kelapa tanpa bahan pengawet. Selain itu, proses pembuatannya pun masih terbilang sederhana.

Seiring berjalannya waktu, industri dodol di Garut pun semakin berkembang. Sampai akhirnya bermunculan pengusaha dodol Garut lain pada sekitar tahun 1950-an.

Kemudian dodol Garut mengalami berbagai modifikasi pada segi bahan baku dan varian rasa. Mulai muncul dodol Garut yang berbahan baku kentang, kacang, sirsak, nanas, waluh, wijeh, srikaya, durian dan sebagainya.

Perkembangan dodol Garut semakin meluas karena minat dari masyarakat yang cukup tinggi. Bahkan, dodol Garut juga dipasarkan ke mancanegara, seperti Brunei, Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, dan bahkan Inggris.

 

Asal Usul Nama Dodol

 

Berdasarkan situs resmi Pemerintah Indonesia (Indonesia.go.id), dodol merupakan makanan cemilan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dodol ini juga dikenal sebagai salah satu makanan khas tradisi di berbagai negara lain, seperti di Malaysia dan India yang dikenal dengan nama lain.

Selain dikenal dengan nama dodol, cemilan kenyal ini juga kerap dikenal dengan nama Nian Gao atau kue keranjang, jenang, wajit, lempok, gelinak. Sementara itu, untuk penamaan dodol garut berdasarkan pada wilayah dodol itu dibuat. Sama halnya dengan dodol Betawi, dodol Kandangan (Kalimantan), dodol Ulame (Tapanuli), dan dodol Buleleng (Bali).

 

Sejak zaman dahulu, dodol kerap dijadikan salah satu makanan ikonik dalam suatu tradisi atau perayaan. Misalnya di rakyat Tionghoa yang menyajikan dodol pada saat Tahun Baru Imlek dan juga dodol atai biasa dikenal Jenang yang banyak disajikan dalam acara tradisi budaya Jawa.

Sementara itu, dodol di Garut menjadi simbol buah tangan yang khas. Dodol menjadi ikon tersendiri bagi Kabupaten Garut yang mana mengangkat citra Garut dan ekonomi masyarakatnya. Bahkan, kini beberapa merek pengusaha dodol Garut sudah cukup dikenal oleh masyarakat.

 

Cara Pembuatan Dodol Garut

 

Proses pembuatan dodol Garut diawali dengan mendidihkan beberapa bahan baku sampai kental dan berminyak. Bahan baku tersebut di antaranya:

1. Tepung beras ketan yang ditumbuk atau digiling halus,

2. Gula merah aren

3. Gula putih

4. Santan kelapa

Kini, bahan baku dodol Garut dapat dimodifikasi dengan berbagai varian rasa pilihan. Meskipun begitu, dodol yang masih banyak diminati masyarakat adala dodol Garut yang berbahan baku tepung beras ketan.

Proses pendidihan atau pemanasan bahan baku di atas membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam agar adonan menjadi kental, berminyak, dan tidak lengket.

Selama masa pemanasan, adonan harus diaduk secara terus-menerus untuk mencegah terjadinya pengendapan, memudahkan penghantaran panas, dan menghindari adonan menjadi hangus.

Kemudian dinginkan adonan yang dirasa sudah kental, berminyak, dan tidak lengket. Setelah dingin, adonan tersebut akan memiliki tekstur yang padat, kenyal, dan dapat diiris. Dodol Garut pun siap dinikmati

 

0 komentar:

Posting Komentar